Takut Dosa berlanjut

Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, keterburu-buruanku dalam urusanku, dan segala sesuatu yang lebih Engkau ketahui dariku. Ya Allah, ampunilah kesungguhanku dan candaku, kesalahanku dan kesengajaanku, semuanya itu ada padaku. Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, serta yang lebih Engkau ketahui dariku. Engkaulah Dzat yang Maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu
Di tempat ini saya bersimpuh dan takluk, hanya permohonan maaf yang saya suarakan, tidak, tidak ada yang lain di kali pertama hati ini bergetar dan luluh oleh kekuatan energi yang menembus dada hingga menekan kantung air mata.
Keinginan untuk berkunjung ke Baitullah memang tidak datang satu kali saja, seperti biasa selalu ditunda-tunda, namun kali ini berbeda, do'a saya mungkin dikabulkan, dikelilingi orang-orang yang shaleh untuk menjadi Tamu Allah Special dalam rangkaian Umrah Qur'anic Series Ramadan 1446 Hijriah.
Rasa mampu, rasa kuat, rasa kuasa, rasa besar, rasa pintar, dan sifat merasa lainnya yang menampar saya di perjalanan spiritual ini mendorong saya ke bawah untuk tetap bersujud dan merasa kecil. List-list dosa yang pernah diperbuat seperti teringatkan, kebodohan-kebodohan serta perilaku yang sangat tidak baik membuat wajah ini tidak mampu berlama-lama menatap dinding Ka'bah, seketika mata terpejam, menunduk dan aliran air mata tak sanggup terbendung. Setelah merasa tenang, saya mencoba mengangkat kedua tangan saya dan berdo'a memohon ampunan serta dijadikan manusia yang lebih baik, namun sepertinya dosa yang sangat besar dan banyak menekan kembali saya untuk kembali menangis dan bersujud.
Yaa Allah, yaa Ghofururraahiim, ampuni dosa-dosa hamba yang lalu, dan jangan biarkan berlanjut, perbaiki diri ini menjadi manusia baru yang jauh lebih baik, dengan dikelilingi oleh teman-teman, saudara-saudara dan keluarga yang shaleh, muhsin, mukhlis, muttaqin.
Mungkin saya adalah makhluk Allah yang pernah lupa akan berbagai nikmat yang sudah didapatkan. Perasaan hati ini selalu kurang, seolah tidak bersyukur akan nikmat yang dirasakan. Hentikanlah derasnya dosa berkelanjutan, dengan istighfar dan sadar diri dengan hadirnya Sang Pencipta di setiap hembusan nafas.